Halaman

Minggu, 27 November 2016

Finding and Expectation in Nokodai, Japan

(Tsuru: tufted heron)

Japanese people is so popular in case of discipline, diligent, and hardworking. The lifestyle, culture, technology also make me curious about Japan. So that i want to improve how to become like that. Besides, i want to learn Japanese language during my stay in here.

Make a line when waiting the train

Today is the second month of staying in Japan. So many things that i get from here. First is experience using more high technology diagnosed tools for identify the cause why insect die. Since i haven't started my research in Indonesia, so that it's all new for me. One of the technology that we never use in Indonesia is mini-screen connected to the microscope. So when you find something in microscope, you can capture easily by using this screen (I'll attach the picture later).

In Japan, i belong to  Sensei who is concern about biological control. What am i doing in her lab is
trying to find new insect pathogen. So, we collect some harmful insect from field, rearing on the lab everyday, and wait until they die. After they die, we examine the cause of death insect. That agent will be potential to become bio-pesticide. So far, i find some fungi that still unidentified. I am still propagate the fungi in selected medium and wait the time to observe.
Nokodai Field (Taro) 

Spodoptera litura from the field

Rearing with artificial diet

The "dead insect"

Observation, make a slide and propagation

Second is i have a lot of Japanese friends, either in Laboratory or buddy teams.
I really like when all members in my lab always eating lunch together in University Cafe.
Although sometimes i don't understand because they speak Japanese, but i try to guess what they're talking about by their body language. It's quite challenging!

Look! Omg. Our Sensei is taking a picture of us when we're selfie :')


Third. i get more knowledge. I take some courses and i can compare to Indonesia. Japan is really good at managing something. For example is waste management. Garbage separation is needed in order to recycle the garbage and how to prevent it become pollution. In my house, there is so many types of garbage that we must separate. And from ecosystem management lecturer, i know how water in Japan is very clean.

Waste management in my place in Japan.


Fourth, University festival. It's so wonderful that i can try so many kind of foods there. Also the performance on the stage is very creative and amusing. I think i must adopt some idea performance on the stage to my university festival. Unfortunately, we don't have the big event like that.. We just have not so big than Nokodai Fest.

On stage performance at Nokodai Festival

(Ringo ame : Apple candy) at NokoFest

Fifth, sight seeing in Japan. I went to some places. In my opinion, the most beautiful one is Hakone. Although it's a bit expensive in transportation, but you can see so many beautiful place there. I sail the ship and use cable car to go from each place to another place in Hakone. And also the tourist map is easily find everywhere. So, it's such as a good example of tourist marketing.

Ship for transportation among places in Hakone

Route Map Hakone, easily to find!


In brief, there is a lot of advantages for staying and experiencing university life at TUAT. This program give me a lot of precious things in life. I hope that this program will be sustain in the future. I expect that there is more student around south-east asia which can come and experiencing life in Japan. More country and more diversity is better, right? :)

Written in Mid-Term Seminar of AIMS Program

Thanks for Reading!

Senin, 14 November 2016

FAQ about AIMS Program # 1

AIMS Student in Japan

Akhir-akhir ini banyak banget yang ngechat nanya seputar exchange ke luar negeri. Well, akhirnya ku memutuskan untuk menjawab pertanyaan berdasarkan pengalaman pribadi. Tapi karena kesibukan di lab, ujian dan tugas, baru sekarang mengumpulkan niat untuk menulis. Duh maapin yaaw hehe So, here we go!

1. Test TOEFL dimana kak? Kalo kurang dari 500 gimana?

Aku pernah beberapa kali ikut test TOEFL. First, TOEFL Prediction pas SMA. Biayanya hanya 100rb dan difasilitasi oleh SMA. Terus TOEFL ETP dari LIA (Lembaga Indoesia Amerika) ini biayanya seinget aku sekitar 300rb. And... 2x TOEFL ITP dari ETS. TOEFL ITP pertama kali aku di ELTI Gramedia Jaksel, yang kedua di ESQ menara 165 Jaksel.

Hasil test biasanya keluar sekitar 2 pekan setelah tanggal test berlangsung. Jadi kalau kalian mau daftar exchange,internship, or anything yang skalanya masih undergraduate. Itu biasanya cukup dengan TOEFL ITP dengan biaya sekitar 475-500rb. Kalau TOEFL IBT dan IELTS itu biasanya untuk pasca sarjana. Bedanya TOEFL ITP, IBT, dan IELTS bisa kalian cari di google yah itu lebih lengkap hehe

Setelah menerima hasilnya???
Alhamdulillah.. jangan lupa bersyukur ya gaess.. haha
Kalau memenuhi persyaratan dalam program yang kamu ajukan, nilai TOEFL ini bisa jadi poin plus untuk kamu. 

Kalau belum memenuhi persyaratan? 
Daftar aja! Why? Nothing to loose juga kan kalo kamu nyoba buat daftar. Seenggaknya dengan kamu mendaftar, kamu belajar buat memenuhi persyaratan. Karena persyaratan di setiap program tuh hampir sama lohh. Kalau kamu daftar ada 2 kemungkinan; accepted or not. Kalau kamu ga daftar, there is only one possibility, not accepted. So, jangan mempersedikit kemungkinan yaaa :)


2. Biaya Visa dan Passport? 
Honestly, kata orang aku adalah orang yang over-optimistic. Hahaha ya gimana ngga, dari sebelum mendaftar program apapuuun, aku udah bikin passport. Alasan pembuatan passportnya karena mau ikut exchange student. At that time, aku emang lagi ngelengkapin dokumen Erasmus Expert4asia, tapi belum disubmit... Jadi saran aku, kalian anggarin biaya dari sekarang, nabung. Sambil nabung, kalian belajar buat TOEFL ITP. Kalo udah terkumpul sekitar 400ribu, hal pertama yang harus kalian buat itu passport. Setelah itu kalian nabung lagi sekitar 500rb buat test TOEFL. Sambil menunggu hasil TOEFL keluar, persyaratan lainnya mulai coba dilengkapi. Setelah itu daftar, dan kalo diterima, kita harus dapet LOA dan COE baru bisa membuat Visa untuk negara tujuan. LOA itu Letter of Acceptance, surat pernyataan bahwa kamu keterima. COE itu Certificate of Eligibility, semacam tanda bahwa kamu udah dapet izin dari ministry negara tujuan untuk datang kesana. LOA sama COE biasanya diurus panitia penerimaan program.  

Banyak-banyakin puasa sunnah.. selain dapet pahala, detoksifikasi toxic di tubuh, kalian juga bisa hemat dan nabung ngumpulin uang kan(?) wkwkwk Biayanya sementara kalian tanggung dulu. Tergantung program yang kalian daftar. Kalo program aku, scholarshipnya turun di akhir program. Jadi kita nabung banyak-banyak ya buat passport, visa, dan TOEFL. 


Seputar AIMS (Asean International Mobility for Student)

3. Persyaratannya gimana kak?
Persyaratan awalnya tergantung departemen. Kalo departemen aku (Proteksi tanaman) itu lebih banyak sedikit(?) hehe

a. Transkrip nilai yang telah di translate , IPK >3.00
Bawa semua transkrip kamu dari semester 1-sekarang, uang 25ribu, fotocopy pembayaran spp terbaru (kalo BM atau BUD ga perlu), ke loket ditmawa di rektorat. aku lupa loket 2 atau 3.. Sekalian ke rektorat, kamu juga minta certificate of registration/enrollment. Biasanya translate transkrip sama COR beda loket. Antara loket 2 atau 3 aku lupa.
Ini Certificate of Registration/Enrollment
Translate Transcript, last page
Kalau kalian diminta "a page that describe the grading scale in English" nah itu di last page dari translate transcript udah ada (bagian note). 

b. TOEFL>500
lampirkan hasil test toeflnya.

c. Surat Rekomendasi dosen pembimbing akademik dan dosen lain (untuk program selain aims, karena biasanya diminta jadi prepare aja)
Kalian datang ke komdik masing-masing departemen, minta form rekomendasi bahasa inggris. Setelah itu kalian janjian sama dosen dengan membawa form rekomendasi. Lama pembuatan surat ini tergantung compability patogen dengan inang (?) wkwk maksudnya antara dosen dengan kalian... sibuk apa ngga dosennya..hehe

d. surat izin orang tua
Diacu dari statistik tahun sebelumnya bahwa ada beberapa mahasiswa yang telah lolos seleksi namun tidak diberikan izin oleh orang tua, maka kita harus membuat surat ini. Suratnya seperti ini:

e. CV
CV nya bahasa inggris yaw..

f. Pilihan Universitas
Nomer menunjukkan prioritas. Pilihan yang ada untuk program AIMS adalah UPM (Malaysia), KU (Thailand), dan TUAT (Japan).

Setelah itu kalian susun dokumennya dan kumpulkan ke dosen penanggungjawab tiap departemen. Untuk proteksi tanaman, kita bisa ngumpulin ke Pak Djoko. Wait for the result kira-kira 2 bulan.
Kalian akan dikontak ibu dekan via wa. Jadi jangan ganti-ganti nomer ya hehe
Nah persyaratan selanjutnya tergantung universitas mana yang terima kalian^^ 

Nantikan blog selanjutnya FAQ about AIMS Program #2. See you later! Thanks for Reading!