Halaman

Minggu, 30 September 2018

Surat cintaku yang pertama

Kata orang cinta pertama itu ga bisa dilupakan.
Kalau diingat bisa senyum-senyum sendiri,
Kalau ternyata “dia” mendekat lagi saat ini... masih mau kok.
kalau teringat jadi pengen punya mesin waktu, kangeeen!

My journey started with a super-duper cute "a love letter"

Hari itu merupakan hari ulang tahunnya. Tentu aku telah mempersiapkan hadiah terbaik.
Tak lupa sepucuk surat, some wishes for him.
Nampaknya, dia juga mendapatkan berbagai hadiah dari teman-temannya.
That day, he just say thank you and go home.

The next day, aku tertegun. Ku menemukan sepucuk surat berwarna putih di tasku.
Tentu aku penasaran dan ingin membacanya. Dari siapakah ini?
Ketika ku mulai membukanya... dengan sergapnya beberapa temanku merebutnya dariku.
Kami pun mulai terlibat "perhelatan" yang cukup sengit disebabkan surat tersebut.
Lalu, “dia” menjelaskan bahwa surat itu darinya.
Temanku pun semakin menjadi-jadi dan bersemangat untuk menjodohkan aku dan“dia”.
“Cieee” itulah kata yang terus-menerus kudengarkan.
Aku sedikit kesal dengan ulah teman-temanku.
"Baiklah, aku tidak akan membacanya. Aku tidak ingin mendengarnya!"
Ku rebut surat itu dan aku hempaskan ke lantai.
Drama.
Guruku kemudian turun tangan. Beliau mencoba mencari jalan tengah.
Bu guru mengambil surat itu dan kemudian membacakannya di depan kelas.
Iya, satu kelas... Seriously! Isinya?

"Dear Mila,
Terima kasih ya hadiah ulang tahunnya.
***** (name) senang. Emang lagi pengen banget hadiah ini."
So..... ini hanya ucapan terima kasih atas hadiah ulang tahun yang aku kasih kemarin?
Dan aku bertindak sekasar itu hingga menghempaskannya ke lantai.
Untung tidak aku injak-injak hehehe :v maaf ya...

Moral lesson:
Jangan suudzan dulu. Kalo belum tau isinya, jangan mikir yang aneh-aneh.
FYI, itu kejadian saat aku di Taman kanak-kanak wkwk
Dia minta orangtuaku membacakannya untukku. Dan aku pun yakin tulisan di surat itu juga bukan tulisan tangannya. Yah namanya juga bocah TK :”

=============================================================================

Sudah menjadi kebiasaanku apabila esok ingin melakukan sesuatu yang fun,
aku pasti tidak akan bisa tidur nyenyak. Aku akan menantikan dan membayangkan bagaimana hari esok akan kulalui? “Ah.. pasti menyenangkan!”
Hasilnya? Aku kurang tidur. Aku telat di hari pertama sekolah!
Ku bergegas bersiap dan langsung berangkat ditemani nenekku.

Sesampainya di depan kelas, ku melihat ibu-ibu yang mengamati anaknya dari kejauhan.
Di dalam kelas para murid baru sudah duduk manis dengan riangnya saling berkenalan satu dengan yang lainnya. Hanya tersisa satu bangku kosong. Alhamdulillah…

Ku meletakkan tas dan berkenalan dengan teman sebangkuku. Sebut saja dia ditto (nama samaran)
Ditto anak yang baik namun dia sedikit usil. Ya wajarlah untuk seumuran kita kala itu.
3 hari pertama ku menjalani sekolaku dengan antusias. Sampai di hari ke-4…
Sepulang sekolah, ditto memberiku sepucuk surat merah jambu, dengan instruksi yang sama dengan temanku dahulu…
“Kasih ke orang tuamu, minta tolong dibacakan ya”.
Kali ini, akupun tidak menaruh curiga sedikitpun. Alhamdulillah keep husnudzan wkwk
But unfortunately, this is the real love letter.
“Dear Mila,
Aku suka kamu. Mila love ditto”
Yah kira-kira begitulah isinya. Aku juga tak mengingatnya dengan pasti.
Setelah aku mulai dewasa, then I think. Why he said “Mila love ditto” padahal kan dia yang nulis. Harusnya kan ditto love mila, hfzzz kzl. Seolah-olah aku yg suka -_- Wkwk
Aku takut. Kemudian aku menangis dan aku minta orang tuaku memindahkan tempat dudukku. Dan begitulah selama 3 bulan aku menjauh darinya. Takut.
Namun saat ini kita sudah biasa saja dan melupakan masalah itu.

So who is your first love?
Absolutely, none of them.
Kalo definisi first love seperti paragraf pertama ditulisan ini, tentunya aku ga punya ya kisah macam itu. Wkwkwk. But from the history, ku selalu menyukai seseorang yang pintar.
Namun itu sepertinya hanya “kagum”? karena cinta bukan hanya itu.

Like but not love.
Hanya sebatas suka dalam diam, no action. Aku ga pernah mulai deketin duluan.
Kalo suka, kalo sayang, ya aku menjauh, Wkwk
Kalaupun ada dulu yang yang pernah mendekat, tapi selalu saja ku berhasil untuk move on. 
Sesuatu yang sudah di jamin oleh Allah, tak perlu ku risaukan bukan?



I choose to love you in silence.
‘Cause in silence I find no rejection.
And in silence no one owns you but me.


Dear my future husband.
Will you be my first and last true love?



#OurStoryChallenge2
#MaapGenrenyaGaRomantis
#SemogaTetapSesuaiTema
#FirstLove