Halaman

Rabu, 22 Agustus 2018

Dream, and How I get there

Hello. Assalamualaikum.

Sekarang tepat, 22 Agustus 2018. Selamat lebar-an for everyone! :)
Walaupun Idul Adha, tapi gue bukan mau ngebahas tips sukses memilih hewan kurban ataupun tentang penyakit yang bisa ditularkan hewan kurban ya gengsss wkwk



I accept the challenge!


Happy. dictionary:
feeling or showing pleasure or contentment
    2 attrib. ] fortunate and convenient    in combination ] informal inclined to use a specified thing excessively or at random

Simply, It depend on our perception.

Tolak ukur kebahagiaan orang itu beda-beda, sesuai pikirannya. Contohnya gue: makan enak aja udah bahagia. Apalagi menurut gue rasa semua makanan itu enak. Jadi, gampang kalo mau bikin gue bahagia, traktir makan aja! Loh? engga yaaa, becanda hehehe

Adakah diantara kalian (wahai para pembaca) yang satu SMP sama gue? Pastinya tau banget dong kalo gue always fun and happy. Ketawa dan petakilan tanpa rasa malu, teriak bagaikan toa masjid. Ya itu adalah momen dimana gue merasa "yaudahlah", ga ada yang perlu dikhawatirkan dalam hidup, gaada "goals" harus ini dan harus itu, gaada "tuntutan" dari orang sekitar. I just enjoyed being me, making friends, and always fun. 

Really? Is that you?
Totally different, pas SMA kayaknya gue kalem banget. Yups. Masa SMA adalah masa dimana gue mulai mikir "What's your goal? What will I do next? What should I do to solve this? etc".
Diem, hening, mikir, bingung, diem lagi.
Periode ini adalah timingnya gue diuji dengan berbagai hal yang ga bisa di list satu persatu.
It's really hard hingga akhirnya gue bilang ke diri sendiri:
"It's okay, you'll be fine. Just forget it."
It works! I feel happy again. But not only happy, but I also lost most of memories in my brain haha.
Mudah sekali untuk lupa. Jadi temen SMA yang gue inget hanya beberapa orang. So sorry dear :)

College life
Then I realized, If I just forget all problems, letting go without solving them...
Cemen sist, cemen. I told to myself: Be brave!
Gue hadepin itu masalah. Yaaa tapi gue masih belum bisa solutif.
Jadi gue selalu nanya ke temen gue, 'kalo gini menurut kamu gimana?' wkwk
Kadang dengan bercerita itu semua masalah jadi ringan, walaupun belum nemu jalan keluarnya.
Ya gapapa sih, toh Allah juga ga minta kita harus ada solusi kan?

I start to think a lot ketika kuliah. Gue mulai berpikir visioner, memandang jauh ke depan.
"Ketika beberapa tahun lagi gue mau begini, gue harus persiapin begini begitu, dsb".
Gue tempel sesuatu yang mengingatkan tentang visi dan harapan gue.
Gue bikin notes; gimana caranya menjadi pribadi yang lebih baik lagi setiap harinya.
(Ya sejauh ini gue baru memproyeksikan 5 tahun kedepan sih).

Morning view

So, when I open my eyes in every morning, akan selalu ada yang hangat, menggebu, menyemangati, dan menyinari sepanjang hari. Sebut saja itu..... Dream, and How I get there.




Postingan ini adalah salah satu bagian dari #OurStoryChallenge1
-Komunitas penulis Gold Protector angkatan 50-