Halaman

Minggu, 30 September 2018

Surat cintaku yang pertama

Kata orang cinta pertama itu ga bisa dilupakan.
Kalau diingat bisa senyum-senyum sendiri,
Kalau ternyata “dia” mendekat lagi saat ini... masih mau kok.
kalau teringat jadi pengen punya mesin waktu, kangeeen!

My journey started with a super-duper cute "a love letter"

Hari itu merupakan hari ulang tahunnya. Tentu aku telah mempersiapkan hadiah terbaik.
Tak lupa sepucuk surat, some wishes for him.
Nampaknya, dia juga mendapatkan berbagai hadiah dari teman-temannya.
That day, he just say thank you and go home.

The next day, aku tertegun. Ku menemukan sepucuk surat berwarna putih di tasku.
Tentu aku penasaran dan ingin membacanya. Dari siapakah ini?
Ketika ku mulai membukanya... dengan sergapnya beberapa temanku merebutnya dariku.
Kami pun mulai terlibat "perhelatan" yang cukup sengit disebabkan surat tersebut.
Lalu, “dia” menjelaskan bahwa surat itu darinya.
Temanku pun semakin menjadi-jadi dan bersemangat untuk menjodohkan aku dan“dia”.
“Cieee” itulah kata yang terus-menerus kudengarkan.
Aku sedikit kesal dengan ulah teman-temanku.
"Baiklah, aku tidak akan membacanya. Aku tidak ingin mendengarnya!"
Ku rebut surat itu dan aku hempaskan ke lantai.
Drama.
Guruku kemudian turun tangan. Beliau mencoba mencari jalan tengah.
Bu guru mengambil surat itu dan kemudian membacakannya di depan kelas.
Iya, satu kelas... Seriously! Isinya?

"Dear Mila,
Terima kasih ya hadiah ulang tahunnya.
***** (name) senang. Emang lagi pengen banget hadiah ini."
So..... ini hanya ucapan terima kasih atas hadiah ulang tahun yang aku kasih kemarin?
Dan aku bertindak sekasar itu hingga menghempaskannya ke lantai.
Untung tidak aku injak-injak hehehe :v maaf ya...

Moral lesson:
Jangan suudzan dulu. Kalo belum tau isinya, jangan mikir yang aneh-aneh.
FYI, itu kejadian saat aku di Taman kanak-kanak wkwk
Dia minta orangtuaku membacakannya untukku. Dan aku pun yakin tulisan di surat itu juga bukan tulisan tangannya. Yah namanya juga bocah TK :”

=============================================================================

Sudah menjadi kebiasaanku apabila esok ingin melakukan sesuatu yang fun,
aku pasti tidak akan bisa tidur nyenyak. Aku akan menantikan dan membayangkan bagaimana hari esok akan kulalui? “Ah.. pasti menyenangkan!”
Hasilnya? Aku kurang tidur. Aku telat di hari pertama sekolah!
Ku bergegas bersiap dan langsung berangkat ditemani nenekku.

Sesampainya di depan kelas, ku melihat ibu-ibu yang mengamati anaknya dari kejauhan.
Di dalam kelas para murid baru sudah duduk manis dengan riangnya saling berkenalan satu dengan yang lainnya. Hanya tersisa satu bangku kosong. Alhamdulillah…

Ku meletakkan tas dan berkenalan dengan teman sebangkuku. Sebut saja dia ditto (nama samaran)
Ditto anak yang baik namun dia sedikit usil. Ya wajarlah untuk seumuran kita kala itu.
3 hari pertama ku menjalani sekolaku dengan antusias. Sampai di hari ke-4…
Sepulang sekolah, ditto memberiku sepucuk surat merah jambu, dengan instruksi yang sama dengan temanku dahulu…
“Kasih ke orang tuamu, minta tolong dibacakan ya”.
Kali ini, akupun tidak menaruh curiga sedikitpun. Alhamdulillah keep husnudzan wkwk
But unfortunately, this is the real love letter.
“Dear Mila,
Aku suka kamu. Mila love ditto”
Yah kira-kira begitulah isinya. Aku juga tak mengingatnya dengan pasti.
Setelah aku mulai dewasa, then I think. Why he said “Mila love ditto” padahal kan dia yang nulis. Harusnya kan ditto love mila, hfzzz kzl. Seolah-olah aku yg suka -_- Wkwk
Aku takut. Kemudian aku menangis dan aku minta orang tuaku memindahkan tempat dudukku. Dan begitulah selama 3 bulan aku menjauh darinya. Takut.
Namun saat ini kita sudah biasa saja dan melupakan masalah itu.

So who is your first love?
Absolutely, none of them.
Kalo definisi first love seperti paragraf pertama ditulisan ini, tentunya aku ga punya ya kisah macam itu. Wkwkwk. But from the history, ku selalu menyukai seseorang yang pintar.
Namun itu sepertinya hanya “kagum”? karena cinta bukan hanya itu.

Like but not love.
Hanya sebatas suka dalam diam, no action. Aku ga pernah mulai deketin duluan.
Kalo suka, kalo sayang, ya aku menjauh, Wkwk
Kalaupun ada dulu yang yang pernah mendekat, tapi selalu saja ku berhasil untuk move on. 
Sesuatu yang sudah di jamin oleh Allah, tak perlu ku risaukan bukan?



I choose to love you in silence.
‘Cause in silence I find no rejection.
And in silence no one owns you but me.


Dear my future husband.
Will you be my first and last true love?



#OurStoryChallenge2
#MaapGenrenyaGaRomantis
#SemogaTetapSesuaiTema
#FirstLove

  

Rabu, 22 Agustus 2018

Dream, and How I get there

Hello. Assalamualaikum.

Sekarang tepat, 22 Agustus 2018. Selamat lebar-an for everyone! :)
Walaupun Idul Adha, tapi gue bukan mau ngebahas tips sukses memilih hewan kurban ataupun tentang penyakit yang bisa ditularkan hewan kurban ya gengsss wkwk



I accept the challenge!


Happy. dictionary:
feeling or showing pleasure or contentment
    2 attrib. ] fortunate and convenient    in combination ] informal inclined to use a specified thing excessively or at random

Simply, It depend on our perception.

Tolak ukur kebahagiaan orang itu beda-beda, sesuai pikirannya. Contohnya gue: makan enak aja udah bahagia. Apalagi menurut gue rasa semua makanan itu enak. Jadi, gampang kalo mau bikin gue bahagia, traktir makan aja! Loh? engga yaaa, becanda hehehe

Adakah diantara kalian (wahai para pembaca) yang satu SMP sama gue? Pastinya tau banget dong kalo gue always fun and happy. Ketawa dan petakilan tanpa rasa malu, teriak bagaikan toa masjid. Ya itu adalah momen dimana gue merasa "yaudahlah", ga ada yang perlu dikhawatirkan dalam hidup, gaada "goals" harus ini dan harus itu, gaada "tuntutan" dari orang sekitar. I just enjoyed being me, making friends, and always fun. 

Really? Is that you?
Totally different, pas SMA kayaknya gue kalem banget. Yups. Masa SMA adalah masa dimana gue mulai mikir "What's your goal? What will I do next? What should I do to solve this? etc".
Diem, hening, mikir, bingung, diem lagi.
Periode ini adalah timingnya gue diuji dengan berbagai hal yang ga bisa di list satu persatu.
It's really hard hingga akhirnya gue bilang ke diri sendiri:
"It's okay, you'll be fine. Just forget it."
It works! I feel happy again. But not only happy, but I also lost most of memories in my brain haha.
Mudah sekali untuk lupa. Jadi temen SMA yang gue inget hanya beberapa orang. So sorry dear :)

College life
Then I realized, If I just forget all problems, letting go without solving them...
Cemen sist, cemen. I told to myself: Be brave!
Gue hadepin itu masalah. Yaaa tapi gue masih belum bisa solutif.
Jadi gue selalu nanya ke temen gue, 'kalo gini menurut kamu gimana?' wkwk
Kadang dengan bercerita itu semua masalah jadi ringan, walaupun belum nemu jalan keluarnya.
Ya gapapa sih, toh Allah juga ga minta kita harus ada solusi kan?

I start to think a lot ketika kuliah. Gue mulai berpikir visioner, memandang jauh ke depan.
"Ketika beberapa tahun lagi gue mau begini, gue harus persiapin begini begitu, dsb".
Gue tempel sesuatu yang mengingatkan tentang visi dan harapan gue.
Gue bikin notes; gimana caranya menjadi pribadi yang lebih baik lagi setiap harinya.
(Ya sejauh ini gue baru memproyeksikan 5 tahun kedepan sih).

Morning view

So, when I open my eyes in every morning, akan selalu ada yang hangat, menggebu, menyemangati, dan menyinari sepanjang hari. Sebut saja itu..... Dream, and How I get there.




Postingan ini adalah salah satu bagian dari #OurStoryChallenge1
-Komunitas penulis Gold Protector angkatan 50-

Minggu, 15 April 2018

I just wanna say...


Assalamualaikum wr.wb
Welcome back!

Postingan kali ini khusus ditujukan untuk “My hero(s)” in College life. Ciaat.
Haha lebay bgt maap maap.



Seperti yang kalian tau, jarak aku seminar ke sidang hanya 4 hari (menjadi pemecah rekor sepanjang sejarah di jurusanku, ga ada yang secepat itu), dan akhirnya di skripsi yang sudah tercetak, aku ga sempet meluapkan ucapan terima kasih kepada orang-orang yang sangat berjasa selama aku menjadi mahasiswa tingkat lanjut (more than 4 years). And now It’s my turn to say “thank you very much” for always there, helping and understanding me...... dan gue baper bahkan nulisnya haha

First of all tentunya temen sebimbingan, Nesha Priga Hasanah dan Taufik Nur Hidayah yang baru akur setelah dari lapang :p

Nes, aku ga bisa banyak ngomong. Terlalu banyak cerita aku sama kamu. Tapi yang jelas aku bakalan kangen sih.. Apalagi kulineran dan subuh bareng kamu :(

Taufik, orang yang aku ribetin pas mau seminar. Aku yang mau seminar, tapi dia yang aku tanya-tanya. “Taufik kalo ada pertanyaan gini pas seminar jawabnya gimana? Aku binguung...” wkwk inget banget pas H-berapa seminar gitu aku sempet down paraaah. Aku ngerasa, “apa banget deh mil jawab pertanyaan gini aja ga bisa, masih kagok. Duh aku gamau malu-maluin nanti” dan pikiran negatif serta kekhawatiran lainnya. Terus aku curhat ke dia... kalian tau ga  jawabannya apa?
Mil, kamu kan sering tuh nonton ceramahnya Ustadz Hanan Attaki, aku mah yaa inget daa kata-katanya Beliau yang gini: “Berharap tuh jangan sama manusia, sama Allah. Sama Allah Mil, doa.”......
Well, aku tau sih itu. Tapi pas dia say that again at that time. Aku kayak langsung deg. And It works for me. Aku tenang banget pas Seminar, padahal gaada temen sebimbingan disebelah aku yang bisa memberikan ketenangan psikologis, literally aku sendiri wkwk


Next, aku mau ngucapin ke orang-orang yang udah pernah nyemplung langsung ke sawah aku, nemenin ngambil data. Thank you banget buat Ariska Dwi Susanti, Sharah Fahyuni, Rizki Purnamasari, Yeni Suryani, dan Hindah Sekar Manik. Aku makin semangat ditemenin kalian :3 walau hujan angin dan bahkan terik matahari menerpa, kalian setia menemaniku wkwkwkwk Oya juga makasih buat Ummi Candra Cahyati dan Irham Taufik Nasution yang pernah nganter/jemput ke lahan... Terus aku juga makasih banget buat bang Rizky Aidil Perdana Putra (bener ga ya namanya) yang udah minjemin motor dan kameranya buat ke sawah, sebelum aku bawa motor sendiri wkwk

Dey-Indri-Anik
    Sharah-Kak Whisnu



Bang Aidil (Kanan)

Juli-Erci

Teman-teman dan kakak-kakak di lab Ekologi Serangga yang selalu support, terutama Juliana Sani, Erci Eli Hayati, dan kak Khoirunisa Nasution, temen kongkow dan curhat.. Bahkan Juli di hari aku sidang lagi sakit tapi dia bela-belain dateng nemenin aku masuk ruang sidang. Thanks a lot Jul! Dan Kak Nisa yang selalu menguatkan aku dengan nasihat-nasihat supernya. Waktu itu inget banget pulang malem, dibonceng kak Nisa. Aku Curhat; “Kak kenapa ya.. aku bingung kak, apalagi sih kak yang salah? Aku udah usaha kak, aku udah baca banyak jurnal, aku udah ini udah itu... Tapi kenapa aku belum ACC juga, aku pengen juga seminar. Aku nerima kak, aku ga ngeluh ini. Tapi aku tuh takut lupa dengan semua yang aku pelajarin. Kan kakak tau aku “Short-term” memory.... Semakin lama, takut lupa aku.” Jawabannya? “Kata ayahku, kalo lupa ya belajar lagi Mil” Simpel sih. Tapi di posisi aku yang kayak gitu, ngena banget aja. Aku masih harus berjuang lagi.


Teman-teman lab Pengendalian Hayati dan lab Fisiologi dan Toksikologi Serangga yang sama-sama berjuang dan saling menyemangati menuju seminar dan sidang... Tempat refreshing kalo jenuh/lelah skripsian. Pokoknya Nufikha, Tessa, Yasmin, Atun, Fajar, Wanda, Mega, Eni, Ida dan Enggar makasiiiih banget! Aku kagum sama kalian! Khususnya makasih buat Prayogo Probo Asmoro. Yogo ini selalu memberikan jokes receh yang katanya ada di buku Humorologi. Entah sebenarnya ada apa engga buku itu wkwk Dia juga bantu mengkriritisi tulisanku kalau ada diksi/makna yang ga sesuai. Pertanyaannya out of the box, kadang suka heran kok bisa ya mikir kek gitu. Thank you juga buat polesannya di PPT Seminarku yang membuatku tampil lebih percaya diri #apasih wkwk by the way, tadinya poto aku sama yogo yang dibawah ini buat update cerita 4 bulan, 4 hari. Iya soalnya si yogo juga rekor, jarak seminar ke sidang terlama, 4 bulan. Gapapa, Ketua DPM KM IPB 2017 mah bebas yeee wkwkwk

Lab Fistok++ Atas ke bawah, Kiri ke Kanan
(Enggar, Alip, Yogo. Mila, Ariska, Eni, Nisa, Tika, Ida, Wanda, Mega, Nesha, Imeh)



Thank you buat Salma Fadhillah, Deyuni Yuningsih, dan Fatimah Sofni Siregar (potonya ada diatas) yang menjadi pendengar yang baik. Pernah sampe nangis-nangis ya cerita wkwk niat banget nyamperin Salma ke ruang kelas ARL Cuma buat curhat wkwk untung kaga ada yang kenal :”) mang kamu selalu mengerti aku sals haha

Salma (maap ekspresi random lagi nyasar di station abis Shalat Idul Adha)

Kak Whisnu Febry Afrianto (ada potonya diatas) dan kak Maxmilliyand Leikawabessy thank you banget atas bincang-bincang hangatnya seputar Scholarship dan nanyain “kapan semianar” wkwk biar bisa langsung daftar scholarship. Tapi aku ga kesampean ya kak :’) wkwk


Thank you juga buat temen-temenku dari SMP, Adnin Widya Rosiyanti, Afifah, Adelina Hanifah, Rahardian Cakra Riandika, dan Achmad Rofi’ul yang selalu responsif disaat aku gabut dan akhirnya kita random talking. Lol. Afifah yang bawain bunga pas aku sidang. Ulala. Thank you sist!

Adel-Afifah-Adnin

Ohya, Aprilia Kurnia Widyastuti Noor juga makasih banget untuk kata-katanya yang selalu menohok, bikin inget akhirat, tapi jd semangat di dunia wkwk you’re the best! H-1 Sidang juga aku kembali diingatkan melalui Ahmad Junedi. Iyaaa.. H-1 aku ga deg-degan cuy, padahal persiapan juga cuma 4 hari. Aku khawatir, ga tenang aja, gimana besok yaaa... Sampe jam 10 aku scrolling wa story terus liat si Adi ini online, wkwk aku random aja chat nanya, “ada tips ga biar tenang” haha terus dia bilang kalo gelisah, mungkin lagi jauh dari Al-Qur’an. Ih sedih ga sih langsung diingetin gitu? Sidang ini kan dunia..... Tapi lagi-lagi, alhamdulillah It works for me! Aku tenang banget pas sidang. Bahkan aku ga nyangka bisa se-pede itu. Walaupun ditanya dosen bingung, senyumin aja. Khawatir? Engga bahkan wkwk Yakin aja si jadinya kalo Allah lagi sama kita. Apa sih yang Allah ga bisa? :)



Everyone has their own story. Everyone works based on their own time zone. Running their own race to get their own dream. Don’t be jealous. Because We’re the Stars!


Finally, that’s all. Thank you for reading.
Wassalamualaikum wr.wb

Siti Kamila Najah S.P

PS: yang belom diposting potonya yuk mari datang pas aku wisuda

Rabu, 25 April 2018.

Sabtu, 24 Maret 2018

19 to 23


Ada makna dibalik tulisan, ada warna dibalik cerita, dan ada kisah dibalik barisan angka....


12 Februari
Kalo di kampusku, jadwal seminar hasil dan sidang komprehensif itu tergantung jadwal dosen penguji dan dosen pembimbing. Alhamdulillah pembimbingku udah ngasih sinyal positif, jadi langsung aja aku tanya jadwal dosen penguji. 26 Februari 2018, seminar rencananya.

19 Februari
Rencana tak menjadi realita.
Hingga tanggal ini pun makalah ku tak kunjung di acc, masih perbanyakan sana sini.
Good bye seminar 26/02! Gabisa daftar kalo makalah belom acc.
Belajar menerima, mengikhlaskan rencana yang sudah dipersiapkan, berserah dan tetap positive thinking bahwa “Semua ini yang terbaik. Udah percayain aja sama ahlinya, bukankah Dia yang maha mengetahui?”. Susah? Iya.

Di titik ini, aku mempertanyakan banyak hal diawali dengan “why”.
Aku udah berusaha, tapi kok ya kenapa belum?
Aku udah baca, tapi kok susah ingetnyaa?
Aku udah meresapi dan merenungi kalimatnya, tapi kok diksi-ku masih kurang pas?
Orang lain bisa, tapi kok aku engga?
Why......?

Perang melawan emosi dengan sesuatu yang kuyakini, dikuatkan dengan teman-teman yang omongannya selalu berfaedah. “Hanya dunia, tenang......”.


10 Maret
Akhirnya acc. untuk 19/03/2018.
Panik. What should I do now?
Mulai “mempercantik” PPT seminar yang bahkan template nya udah jadi sejak Januari :’)
Menyusun kalimat presentasi, list pertanyaan-pertanyaan yang mungkin keluar, dan nyusun jadwal latihan presentasi di beberapa spot kampus. Biar pede, nyiapin mental dicecer pertanyaan cuy! Wkwk.

Planner

Jujur, presentasi di depan temen-temen masih belepotan, intonasi datar, membosankan, bahkan pada ngantuk... banyak banget pertanyaan dari mereka yang sulit untuk aku jawab. Sedih :’) Daaan setelah itu, aku langsung merenung dan mencari jawabannya. Tetep abstrak rasanya... wkwkwk. Duh lieur dedek bang, malah 4 hari setelah seminar bakalan sidang :’) haha

Deg degan paraaah mau seminar. Curhat sama salah seorang temen, dia malah bilang:
“Allah itu sesuai prasangka hambanya,Mil. Jadi kamu bayangin aja yang baik-baik di seminar”

Terus ada juga yang bilang:
“Ditanya-tanya sama dosen doang kok, sama-sama manusia. Ada dosen pembimbing yang nge back up. Kalo yang ditanya-tanya sama munkar nakir kaga ada yang nge back up, sendirian pula...” Lol.


19 Maret
“Bismillah. Udah di ikhtiarkan. Ini persoalan besar. Tapi yakin aja milllll, pertolongan Allah lebih besar. Bahkan logika pun bukan menjadi faktor pembatas akan pertolonganNya...” *talktomyself*

Aku seminar. Beneran. Serius. Ga boong. Bahkan sampe detik ini pun masih ga percaya.
Ya Allah seminar... wkwkwk Ga berasa cuy. Alhamdulillah pas seminar itu rasanya tenang banget, aku ngerasa banyak senyum selama seminar. Perasaan sih gelagapan, tapi kata beberapa audience, aku malah ga keliatan gelagapan, pede. Wah ga nyangka.

Siangnya langsung ngurus berkas untuk sidang. Eh beneran ya jadi sidang? Masih ga percaya.. Belom kelar euforia seminar, harus berjuang lagi untuk sidang. Materi 4 tahun harus di refresh dalam 4 hari. Kalo boleh cerita, kasusku ini memecahkan rekor; sidang tercepat setelah seminar. Mantap!

 20-21 Maret
“Ya Allah ini kenapa ga deg-degan... padahal materi belom kebaca semua. Padahal ngerasa belum siap, tapi kenapa malah ga deg-degan.”.

Aku gelisah karena ga deg-degan mau sidang. Masih ga yakin, bisa ga yaaaa?
Tapi, diri ku disisi lain bilang “Kalo Allah aja percaya, pembimbing dan penguji aja percaya kalo lo mampu, lalu kenapa harus ragu? Jangan ragu mil. Percaya aja” *lagilagingomongsendiri*


22 Maret
Dapet chat bagus banget dari seorang kawan, isinya:
“Jika hatimu gelisah, mungkin jauh dari Al-Qur’an”
Aku ter-enyuh gitu(?)
Langsung wudhu terus ngaji aja sampe tidur...

23 Maret
Bahkan setelah subuh, masih sempet-sempetnya googling baca issue pertanian terkini wkwk
Siapa tau kan keluar di sidang. Ehe. Hari ini, sengaja aku pake baju dan kerudung merah, dan tak lupa touch up dikit, biar pede dan menaikkan mood wkwk *alasan

Eksekusi
Beberapa pertanyaan ada yang ga bisa ku jawab, tapi aku stay cool aja nyoba jawab sebisanya pake logika. Alhamdulillah, setelah dipancing-pancing sama dosen, keluar juga jawaban yang bener.

Sesi akhir
D  : Kira-kira kamu bisa menjawab berapa % tadi?
M : Karena bimbingan dan dipancing-pancing oleh bapak, sepertinya 80% Pak.
D  : Wah pede sekali kamu. Tapi engga ya tadi ga sampe 80%....
M  : *glek* *waduh* Iya Pak, gapapa biar optimis. Wkwk
D  : Tapi toh komponen penilaian bukan hanya dari sidang saja, namun sejak awal proses penulisan skripsi...
--------Dan akhirnya ku dinyatakan lulus--------


Alhamdulillah...
19 to 23.
Bukan hanya barisan usia pradewasa, namun kau meyakinkanku bahwa jika kita percaya, maka akan datang sesuatu (kebaikan) dari arah yang tak kita sangka.

Minggu, 25 Februari 2018

Makan apa aja selama di Jepang?

Helooo
Assalamualaikum.

Welcome back to my blog~
Yak kali ini gue mau nulis tentang apa yang gue makan selama di Jepang. Jreeeng. 
Siap-siap nahan laper lah ya baca blog yang ini. Pastikan kamu sudah makan gengs :p

Pertanyaan-pertanyaan seperti:
"Mil lu makan apa aja disana?"
"Emang ada makanan halal?"
"Masih makan ayam gak disana?"
"Kalo babi pernah ga sengaja kemakan?"
"Budgetingnya gimana tuh buat makanan?"
.... adalah beberapa pertanyaan yang sering gue dapet dari temen-temen gue selepas gue pulang dari Jepang. Hmm... Kepo ga sih kalian? Kepo lah ya... Kalo ga kepo ga mungkin lanjut baca ini deh kayaknya wkwk #MaapGaje

Makanan Halal? 
Ada dong pastinya. Beberapa tempat disini menyediakan makanan Halal. Contohnya ini nih:

Halal Ramen Ouka

Restoran Ramen ini ada di Shinjuku Gyoen, Tokyo. Pemiliknya itu orang asli Jepang cuy. Mereka sepasang suami istri yang menjadi mualaf. Beliau cerita kalo mereka udah jualan ramen puluhan tahun. Awalnya, mereka jualan ramen biasa. (including pork, mirin/alcohol, etc). Terus pas mereka jadi mualaf, sempet bingung apakah mau lanjut jualan atau gimana. Akhirnya mereka modifikasi resep. And Viola! Halal Ramen Shinjuku yang terkenal seantero Jepang! Haha lebay. Tapi asli ini enak bangeeeet. Kalo kalian ke Tokyo, I really recommend this :)

Appetizer, meatball

Nah sambil nunggu main coursenya matang, kita akan disuguhkan appetizer yaitu bakso bakar(?) ini. Dagingnya kerasa banget, enak lah ya pokoknya. Untuk gue yang udah lama ga makan daging selama di Jepang, duhhh bahagia rasanya wkwk Ohiya, di restoran ini harganya tergantung porsi (Small-Medium-Large). Kali ini gue pesen porsi yang medium. Asli ini banyak banget porsinya. Gue saranin kalian order yang small aja :') Soalnya hidangannya itu dari mulai appetizer, main course (foto pertama), nasi (buat dicampur sama kuah ramen), terus ada juga dessertnya.

Dessert

Resep dessertnya ini diambil dari juara pertama kompetisi masak di Jepang. Duh gue lupa namanya. Kompetisi cipta resep gitu, championship apa ya. lupa wkwk yang tau boleh dong komen :) Tehnya wangi, agak pahit, tapi menghangatkan. Lumayan lah ya. Total harga? 1600 yen untuk medium size, setara 208k (1 yen=130 rupiah pada saat itu). Mehong ya? Ya gitulah kalo makanan dengan cap "Halal" memang mahal. Gue juga cuma beli sekali aja disini~

Next,


Star Kebab Akihabara

Ini adalah tempat makan yang halal, mengenyangkan, dan sangat affordable. Mantap lah. Harganya antara 500-700 yen. Bahagia gitu rasanya pas makan ini, haha. Tapi sayang, letaknya lumayan jauh dari kosan. Kebab ini ada di Akihabara, surganya para anime, gundam, dan pusatnya oleh-oleh lucu... 

Lanjut,

Nasi Briyani di Fuchu Eki

Nah kalo ini restoran khas India yang deket kosan. Menunya vegetarian semua, ya kan biasanya orang India menghindari makan daging. Kalo lagi kangen makan nasi yang kuat bumbunya ya pasti kesini. Tapi gue ga nyimpen fotonya pas pesen nasi. Adanya yang pas pesen roti cane + kuah kari + salad. Endesss!

Ini juga makanan khas India, tapi traktiran Sensei wkwk Restoran ini ada di deket Tokyo Bay. Jadi ceritanya kita habis praktikum Environmental Management di pantai, nyari microplastic. Fyi, microplastic yang sulit terdegradasi itu efeknya besar banget loh. Keliatannya sepele, tapi ujung-ujungnya kesehatan manusia yang kena :( Mulai sekarang kurang-kurangin lah ya penggunaan plastik. Hehe maap jadi kuliah umum. Setelah praktikum, kita diajak makan-makan. Duhhhh sensei baik bangettt :3
Nasi Briyani, Tokyo Bay

Setelah Praktikum

Tempat makan yang menyediakan menu halal lainnya ada di sekitar Ameya Yokocho. Gue kesini sengaja buat berburu oleh-oleh. Disini banyak yang jual pernak-pernik yang unik gitu soalnya. Ini salah satu food street halal yang kita temuin disana, yang punya orang timur gitu. Pinter banget dia nawarinnya pake Assalamualaikum gitu, tau kita muslimah wkwk
Ayam saos (Lupa nama aslinya) wkwk


Makanan yang bisa dimakan?


 Saizeriya

Makanan khas Itali ini juga bisa membuatmu bahagia gengs wkwk Ah gue mah ya selalu bahagia kalo dikasih makanan enak. Lol :p Sebenernya disini gaada label halalnya sih. Tapi biasanya dipojok bawah menu ada keterangan kandungannya bahan apa aja. Tinggal kita lihat kandungannya, gampangnya sih pilih yang sayur-sayur atau seafood. 

Buat kalian penggemar sushi? Ada nih.
100 Yen Sushi 
Well, karena sushi terbuat dari seafood, jadi insyaAllah aman. 
Lanjut ga nih? Panjang ya? Wkwkwk 
Gue juga bingung ini kenapa ga kelar-kelar gue nulis :')
Yuhuuu, selanjutnya adaaa

Cold Soba-Tendon Tenya
Tempura-Tendon Tenya

Kenapa gue bilang ini bisa dimakan? Soalnya minyaknya aman, terus menunya mayoritas seafood dan sayur goreng(?) Coba liat di foto yang atas, itu kan labu goreng, tapi enak loh. Harganya lumayan affordable, antara 550-750 Yen untuk satu porsi.

Ada lagi? Masih ada nih. Coco Curry! Yeay ini kari enak banget gatau kenapa. Bumbunya itu kental menyatu, khas, beda kayak rasa kuah sate padang (kadang gue beli kari kayak bumbu sate padang rasanya :') wkwk harganya 600-800 Yen per porsi. Gue pesen mushroom curry kali ini. Ntaps! Sebenernya di Indonesia ada sih, di Grand Indonesia. Tapi berhubung mata uangnya udah beda, jadi gue ngerasa yang di Indonesia udah mahaaal. wkwk

Coco Curry

Nah selanjutnya adalah tempat makan udon ter enak versi Mila. Yup. Hanamaru udon. Ini lokasinya unik gitu sih di dalem station, Nishi-Kokubunji Station. Kadang kalo pulang liqo gue suka "fun alone" sendiri kesini haha jarang sih, ga jones banget kok. Lol :')
Hanamaru Udon


Masak Sendiri? Why Not?
Udah kebayang dong ya makanan yang bisa gue makan disana apa aja? Enak sih, tapi harganya juga lumayan. Beda jauh sama yang di bara, nasi warteg 9rb udah makan pake ayam :3 Makanya gue sering masak disana. Gue seringnya masak mie, tapi ganti-ganti. Kadang mie soba, udon, pasta atau bihun(?) Nih langsung aja gue kasih fotonya:







Soalnya itu sih yang paling gampang buat dimasak. Tapi selain mie, gue biasanya beli ayam Halal di Gyomu Suppa (Supermarket), terus gue ungkep dan setelah itu gue taro freezer. Pas mau ngampus tinggal microwave ayamnya+nasi deh. Selesai. Atau kalo gue bosen, gue biasanya langsung naro semua bahan in one bowl, and then gue microwave kayak gini:

Nasi+Crab stick+Brokoli+Pouched egg terus tinggal tambahin saos mayonais deh beres wkwk

Atau telur dadar gulung kayak gini juga oke

Kalo lagi mager parah? Tinggal toast roti, isi keju, tuna, selada, saos dan mayonais. Haha anyway, mayonaise itu enak banget lah. Asal ada mayonaise kayaknya bisa kemakan. Haha tapi beda sih rasanya mayonaise yang di Indonesia. Jadi jarang pake mayonaise lagi sekarang. Hiks :(

Roti bakar motif babi(?) eh ini babi bukan sih? wkwk

Selama di Jepang, gue juga sering ngepoin IG nya Tastemade Japan gitu. Disana kan banyak tuh resep-resep simple bikin roti yang tengahnya melted egg+cheese gitu kan. Eh pas nyoba gagal. HAHA
Taste made #gagal
Nah ini rotinya gue ganti pake kulit tahu gitu wkwk eh bagus hasilnya

Gimana? Makanannya kayak ga bernutrisi semua yah? wkwk yah gimana atuh, soalnya gue sukanya foto makanan yang kayak gitu. Kalo masak sayur sop, atau masak sayur-sayur gitu mah ga keliatan spesial, jadinya dokumentasinya kurang wkwk Tapi ada nih beberapa foto pas gue masak sayur ala ala. Alhamdulillah masih sehat ya..
 Vegetable Salad

Sop Tahu+Toge+Wortel

Cemilan?
Dikala malam hari itu enak banget buat nyemil. Entah mengapa. Makanya selama disana gue menggembung(?) hahaha. Daaan Matcha latte adalah salah satu minuman yang terenaaaak selama disana. I really love this soooo much. Pokoknya green tea yang dijual di teteh-teteh yourtea kalah lah ya~ 



Selain itu, gue juga sukaaa banget sama Okonomiyaki instant ini. Jadi si okonomiyaki ini udah mateng, tinggal diangetin pake microwave. Harganya sekitar 250-300 Yen. Waaah jadi kangen Jepang :')
Okonomiyaki 

Kukil (Kue kiloan)? Ada jugaaa. B aja sih, gue ga terlalu suka ngemil yang kayak gini. Hehe
Snack

Budget? 
Gue ngabisin rata-rata 3 juta/bln untuk makan, transport, dan biaya hidup lainnya.
Itu juga gue lumayan sering masak. Tapi ada juga yang ngabisin 10jt/bln karena ga pernah masak. Jauh banget ya bedanya wkwk pinter-pinter anggarin uang aja sih. 

Ga sengaja kemakan Babi? 
Alhamdulillah enggak pernah dan semoga ga akan ya. Hehe
Tapi unfortunately, temen gue pernah, ga sengaja hehe ini terjadi soalnya miskom gitu antara pedagang dan kita. Banyak-banyak istigfar aja lah ya. Ehehehe

That's all. 
Udah segitu aja sharing tentang makanan yang bisa dimakan selama disana.
Semoga bisa bermanfaat dan jadi preferensi ketika kalian traveling ke Jepang.
Thank you for reading!:)
Wassalamualaikum..