Kata
orang cinta pertama itu ga bisa dilupakan.
Kalau
diingat bisa senyum-senyum sendiri,
Kalau
ternyata “dia” mendekat lagi saat ini... masih mau kok.
kalau
teringat jadi pengen punya mesin waktu, kangeeen!
My journey started with a super-duper cute "a love
letter"
Hari
itu merupakan hari ulang tahunnya. Tentu aku telah mempersiapkan hadiah
terbaik.
Tak
lupa sepucuk surat, some wishes for him.
Nampaknya,
dia juga mendapatkan berbagai hadiah dari teman-temannya.
That
day, he just say thank you and go home.
The
next day, aku tertegun. Ku menemukan sepucuk surat berwarna putih di tasku.
Tentu
aku penasaran dan ingin membacanya. Dari siapakah ini?
Ketika
ku mulai membukanya... dengan sergapnya beberapa temanku merebutnya dariku.
Kami
pun mulai terlibat "perhelatan" yang cukup sengit disebabkan surat
tersebut.
Lalu,
“dia” menjelaskan bahwa surat itu darinya.
Temanku
pun semakin menjadi-jadi dan bersemangat untuk menjodohkan aku dan“dia”.
“Cieee”
itulah kata yang terus-menerus kudengarkan.
Aku
sedikit kesal dengan ulah teman-temanku.
"Baiklah,
aku tidak akan membacanya. Aku tidak ingin mendengarnya!"
Ku
rebut surat itu dan aku hempaskan ke lantai.
Drama.
Guruku
kemudian turun tangan. Beliau mencoba mencari jalan tengah.
Bu
guru mengambil surat itu dan kemudian membacakannya di depan kelas.
Iya,
satu kelas... Seriously! Isinya?
"Dear
Mila,
Terima
kasih ya hadiah ulang tahunnya.
*****
(name) senang. Emang lagi pengen banget hadiah ini."
So.....
ini hanya ucapan terima kasih atas hadiah ulang tahun yang aku kasih kemarin?
Dan
aku bertindak sekasar itu hingga menghempaskannya ke lantai.
Untung
tidak aku injak-injak hehehe :v maaf ya...
Moral
lesson:
Jangan
suudzan dulu. Kalo belum tau isinya, jangan mikir yang aneh-aneh.
FYI,
itu kejadian saat aku di Taman kanak-kanak wkwk
Dia
minta orangtuaku membacakannya untukku. Dan aku pun yakin tulisan di surat itu
juga bukan tulisan tangannya. Yah namanya juga bocah TK :”
=============================================================================
=============================================================================
Sudah menjadi kebiasaanku apabila esok ingin melakukan
sesuatu yang fun,
aku pasti tidak akan bisa tidur nyenyak. Aku akan menantikan
dan membayangkan bagaimana hari esok akan kulalui? “Ah.. pasti menyenangkan!”
Hasilnya? Aku kurang tidur. Aku telat di hari pertama
sekolah!
Ku bergegas bersiap dan langsung berangkat ditemani nenekku.
Sesampainya di depan kelas, ku melihat ibu-ibu yang mengamati
anaknya dari kejauhan.
Di dalam kelas para murid baru sudah duduk manis dengan
riangnya saling berkenalan satu dengan yang lainnya. Hanya tersisa satu bangku
kosong. Alhamdulillah…
Ku meletakkan tas dan berkenalan dengan teman sebangkuku.
Sebut saja dia ditto (nama samaran)
Ditto anak yang baik namun dia sedikit usil. Ya wajarlah
untuk seumuran kita kala itu.
3 hari pertama ku menjalani sekolaku dengan antusias. Sampai
di hari ke-4…
Sepulang sekolah, ditto memberiku sepucuk surat merah jambu,
dengan instruksi yang sama dengan temanku dahulu…
“Kasih ke orang tuamu, minta tolong dibacakan ya”.
Kali ini, akupun tidak menaruh curiga sedikitpun. Alhamdulillah
keep husnudzan wkwk
But unfortunately, this is the real love letter.
“Dear Mila,
Aku suka kamu. Mila love ditto”
Yah kira-kira begitulah isinya. Aku juga tak mengingatnya
dengan pasti.
Setelah aku mulai dewasa, then I think. Why he said “Mila
love ditto” padahal kan dia yang nulis. Harusnya kan ditto love mila, hfzzz
kzl. Seolah-olah aku yg suka -_- Wkwk
Aku takut. Kemudian aku menangis dan aku minta orang tuaku
memindahkan tempat dudukku. Dan begitulah selama 3 bulan aku menjauh darinya.
Takut.
Namun saat ini kita sudah biasa saja dan melupakan masalah
itu.
So who is your first
love?
Absolutely, none of
them.
Kalo definisi first love seperti paragraf pertama ditulisan
ini, tentunya aku ga punya ya kisah macam itu. Wkwkwk. But from the history, ku
selalu menyukai seseorang yang pintar.
Namun itu sepertinya hanya “kagum”? karena cinta bukan hanya itu.
Like but not love.
Hanya sebatas suka dalam diam, no action. Aku ga pernah mulai
deketin duluan.
Kalo suka, kalo sayang, ya aku menjauh, Wkwk
Kalaupun ada dulu yang yang pernah mendekat, tapi selalu saja
ku berhasil untuk move on.
Sesuatu yang sudah di jamin oleh Allah, tak perlu ku risaukan
bukan?
I choose to love you
in silence.
‘Cause in silence I find
no rejection.
And in silence no one
owns you but me.
Dear my future husband.
Will you be my first and last true love?
#OurStoryChallenge2
#MaapGenrenyaGaRomantis
#SemogaTetapSesuaiTema
#FirstLove